ZONALITERASI.ID – Rifka Hania (19), remaja asal Dusun Langensari, Desa Patakaharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis dibuat takjub dengan fenomena langit berupa gumpalan hitam memancarkan cahaya indah, beberapa waktu lalu.
Terlihat di atas awan hitam yang menggumpal muncul cahaya berwarna. Sepintas terlihat berwarna merah muda dan hijau. Mirip seperti pelangi, namun bentuknya berbeda jika dibandingkan dengan pelangi yang sering dilihat.
Momen indah itu kemudian diabadikan Rifka dan diunggah di akun instagram. Tak dinyana, unggahan itu menarik perhatian banyak orang.
Tak sedikit netizen mengunggah ulang dan memberi tanggapan terkait fenomena tersebut. Mereka mengaku jarang melihat cahaya berwarna-warni itu.
Rifka mengaku senang bisa melihat kejadian langka itu. Foto itu diambil ketika ia naik sepeda motor bersama adiknya saat akan berangkat ke Pasar Rancah.
“Sore itu, saat melihat ke langit sepintas melihat cahaya mirip pelangi, warna-warni. Saya kira pelangi karena warnanya mirip tapi tidak tersusun. Saya berhenti dan lihat dengan jelas karena penasaran, ternyata bukan pelangi. Lalu saya foto dan video sedikit, karena memang saya suka foto-foto suasana senja,” kata Rifka, dikutip detikcom.
Saat itu, Rifka berangkat dari rumahnya di Patakaharja sekitar pukul 16.30 WIB. Fenomena itu dilihat dan difoto sekitar pukul 16.43 WIB.
Ketika ia sampai di Pasar Rancah, cahaya warna warni itu masih terlihat. Namun saat pulang sekitar pukul 17.00 WIB cahaya itu sudah menghilang.
“Itu asli saya foto sendiri. Saya ga tau persisnya itu fenomena alam atau apa. Saya cuma ngiranya pelangi atau pantulan dari cahaya matahari tapi ternyata pas saya liat cuma dibagian awan itu aja,” ujar Rifka.
Setelah diunggah ke media sosial, Rifka mengaku banyak yang menanyakan fenomena cahaya wa,rna-warni tersebut. Ia tidak bisa menjelaskannya. Namun dilihat dari keterangan yang ada, fenomena itu disebut sebagai pelangi api.
“Ada yang repost (unggah ulang), ada yang nanya-nanya. Saya baru pertama kali melihat itu, ya beruntung bisa berhasil memfotonya,” kata dia. (gib)***