RM Ampera: dari Warung Nasi Kecil, Kini Buka Ratusan Cabang di Jabar hingga Jateng

rumah makan ampera kebonkalapa
RM Ampera di Kebon Kalapa, Bandung, (Foto: Istimewa).

ZONALITERASI.ID – Ada ratusan gerai Rumah Makan (RM) Ampera yang tersebar di seluruh pelosok Jawa Barat, Jakarta, hingga Jawa Tengah. Mau tahu pemilik rumah makan ini? Ya, dia adalah H. Tatang Sujani, pria asal Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Bagaimana kisah sukses Tatang Sontani membangun kerajaan bisnis kulinernya? Simak kisah singkatnya  berikut ini.

Siapa yang tak kenal dengan rumah makan masakan khas Sunda ini. RM Ampera. Rumah Makan yang awalnya adalah sebuah warung nasi di bilangan Kebun Kalapa Bandung ini kini menjelma menjadi sebuah waralaba yang memiliki ratusan cabang di Jabar, Jakarta, sampai Jateng. Untuk membangun jaringan rumah makan sebesar itu Tatang berjibaku dalam suka dan duka.

Awalnya, Tatang dan istri, Hj. St.E. Rochaety (alm) merintis usaha warung nasi Ampera yang sangat sederhana bahkan terkesan kumuh di Terminal Kebon Kalapa, Bandung. Pelanggannya kebanyakan para sopir angkot.

Tapi ada kelebihan warung nasi Ampera saat itu, pelayanannya sangat cepat. Setiap sopir tak harus lama-lama menunggu masakan atau hidangan. Dengan menerapkan model “geksor” yaitu segera menyajikan makanan begitu tamu duduk. Itu membuat para pelanggan dapat menikmati suasana warung nasi Ampera yang lebih akrab. Dan, harga yang ditawarkan sangat murah dibandingkan warung makan yang ada saat itu.

“Orang mau makan nggak mau nunggu lama. Model layanan cepat itu sudah kami terapkan sejak dulu,” kata Tatang, beberapa waktu lalu.

Sekitar 10 tahun Tatang membuka usaha warung nasi di Terminal Kebon Kalapa. Berbarengan dengan semakin ramainya terminal Kebon Kelapa, pelanggan warung nasi Ampera bertambah banyak. Selain para sopir, pelanggan warung nasi ini juga berasal dari berbagai kalangan.

“Baik yang hanya singgah maupun dari masyarakat Bandung sendiri yang sengaja datang ke warung nasi Ampera untuk mengisi perut. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari mutu masakan, pelayanan prima serta harga masakan yang dijual di warung nasi Ampera yang cukup murah,” terangnya.

Pengunjung Membeludak

Seiring bertambahnya pelanggan, warung nasi Ampera di Kebon Kelapa tidak mampu lagi menampung para pengunjung yang membeludak. Pada pertengahan tahun 1984, akhirnya warung nasi Ampera membuka cabang pertama di Jalan Astana Anyar Bandung, yang berjarak 1 km dari Terminal Kebon Kelapa.

Usaha warung nasi Ampera pada awal tahun 1994 mulai menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Beberapa kolega Tatang pun menawarkan kerja sama untuk membuka cabang. Berawal dari sinilah nama RM Ampera semakin banyak dikenal orang.

Di Bandung sendiri RM Ampera ada 30 outlet tersebar di beberapa titik. Sebut saja di Jalan Soekarno-Hatta, Dalem Kaum, King’s, OTISTA, Cibabat, Padalarang, Suci, Buah Batu, Pajajaran, Arcamanik, Terminal Leuwipanjang, hingga di daerah Bojongsoang Kabupaten Bandung.

Adapun cabang lain tersebar di Jakarta, Bogor, Ciamis, Sumedang, Karawang, dan Yogyakarta.

Keberhasilan RM Ampera karena mempertahankan cita rasa khas Sunda serta pelayanan prima.

“Masakan atau resep sunda merupakan warisan leluhur,” kata Tatang.

Kini, selain terus mengembangkan RM Ampera, Tatang membuka Waterpark di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Waterpark tersebut menyatu dengan rumah makan. Tarifnya pun terjangkau.

Penggemar motor gede ini, sekarang tinggal menikmati hasilnya. Usahanya diserahkan kepada anak-anaknya. Dia lebih banyak mengabdi kepada masyarakat dengan kerap menyelenggarakan kegiatan sosial.

Tatang Sujani juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari Partai Golkar. Dia juga adalah sesepuh Bikers Brotherhood MC (BBMC). (dede suherlan)***