Booklet Pembelajaran Daring Kemendikbud, Rujukan bagi Mahasiswa Ikuti PJJ

launching booklet daring 1
Ditjen Dikti Kemendikbud meluncurkan Booklet Pembelajaran Daring, Kamis (10/12/2020), (Foto: Ditjen Dikti).

ZONALITERASI.ID – Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Booklet Pembelajaran Daring, Kamis (10/12/2020). Buku ini bisa menjadi referensi para dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang digelar di masa pandemi Covid-19 ini.

Pada kesempatan sama diluncurkan dua buku lainnya, yaitu buku Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP) dan National Virtual Career Fair (NVCF) 2020 (Seed of Resilience).

Dirjen Dikti Kemendikbud Prof. Nizam mengatakan, Booklet Pembelajaran Daring berisikan tips sederhana namun praktis yang ditulis praktisi pembelajaran daring.

“Pembelajaran daring memang memiliki banyak kelebihan serta kekurangan sehingga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka sepenuhnya. Namun kehadiran teknologi akan memperkuat dan memperdalam proses pembelajaran ke depannya,” katanya dalam siaran pers, Kamis (10/12/2020).

Lanjut Nizam, peluncuran ketiga buku ini bertujuan untuk menggalakan penerbitan buku-buku pemikiran dari perguruan tinggi yang bersifat ilmiah populer untuk perguruan tinggi maupun masyarakat luas pemerhati pendidikan tinggi.

“Semasa pandemi ini banyak buku yang lahir dari sejumlah perguruan tinggi. Sehingga peluncuran buku ini juga sebagai upaya membangun budaya membaca guna meningkatkan literasi nasional,” jelasnya.

Nizam menjelaskan, buku IDCP merupakan buah karya dari Majelis Pendidikan Dewan Pendidikan Tinggi yang berisikan infusi IDCP dalam pembelajaran berbagai mata kuliah di bidang ilmu yang berbeda. Sehingga, buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang implementasi IDCP dalam berbagai rentang pemikiran.

“IDCP ini buah pemikiran tentang bagaimana membangun nilai-nilai penting bagi dunia pendidikan tinggi yang harus diwujudkan secara holistik, mulai dari kecakapan kompetensi hingga semangat berpikir kritis dan kreatif, sebab dosen bukan hanya transfer ilmu, namun juga memperkuat karakter tersebut,” ujar Nizam.

Sementara buku NVCF merupakan bentuk resiliensi dari perguruan tinggi untuk mengawal lulusan-lulusannya di masa pandemi. Buku ini juga merupakan hasil dari kolaborasi ratusan pusat karir di Indonesia yang ditulis berdasarkan pengalaman tim dalam menyelenggarakan National Virtual Career Fair semasa pandemi melanda.

Pusat karir sendiri adalah unit di perguruan tinggi yang bertujuan untuk menghubungkan lulusan dengan dunia kerja yang telah dikembangkan di hampir seluruh PTN dan PTS. Adapun program-programnya antara lain menyiapkan mahasiswa untuk berkarir dan job center untuk rekrutmen kerja dari industri atau dunia kerja.

“Selama ini career fair diselenggarakan secara tatap muka, tapi saat pandemi terpaksa dilaksanakan secara virtual sehingga banyak insight yang bisa diperoleh dari hal tersebut yang kemudian dituangkan dalam buku ini,” pungkas Nizam. (haf)***