MENGEJAR rentang usia panjang tentu menjadi harapan banyak orang, tetapi bagiku, ada yang lebih penting dari sekadar usia yaitu rentang sehat yang panjang. Bukan hanya hidup lebih lama, tetapi juga bisa menikmatinya dalam keadaan sehat, bugar, dan penuh kualitas. Sebab, apa gunanya usia yang panjang jika tubuh ringkih dan hidup hanya menjadi rutinitas penuh keterbatasan dan penderitaan.
Di usia senja, aku ingin mengisinya dengan keseimbangan antara menjaga kesehatan dan menikmati hidup. Bagi sebagian orang, tetap produktif dalam dunia kerja hingga tua adalah pilihan yang boleh-boleh saja, bahkan mungkin membanggakan. Namun, bagiku, pensiun adalah saatnya menata ulang hidup dengan ritme yang lebih sesuai dengan jiwa dan tubuh. Aku ingin mengisinya dengan aktivitas yang bukan hanya menyenangkan tetapi juga berdampak baik bagi fisik dan mental.
Olahraga menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan. Tidak perlu yang berat-berat, cukup rutinitas ringan seperti berjalan kaki di pagi hari, senam bersama istri, merawat kebun, atau bermain-main dengan ayam-ayam di peternakan kecil. Kegiatan sederhana ini bukan hanya menjaga tubuh tetap bergerak, tetapi juga memberikan kepuasan batin. Ada kesenangan tersendiri melihat tanaman bertumbuh atau ayam-ayam yang sehat dan bertambah banyak. Semua itu menghidupkan perasaan bahagia dan menumbuhkan rasa syukur yang semakin dalam. Ketika tangan menyentuh tanah, mencium aroma segar daun yang baru tumbuh, atau mendengar suara ayam bersahutan, ada kebahagiaan sederhana yang tak bisa digantikan oleh kesibukan duniawi.
Di sela-sela kesibukan fisik, hiburan juga menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan hidup. Menonton Netflix atau YouTube, membaca buku, mendengarkan denting dan dendang lagu kenangan, atau sekadar bercengkerama dengan istri menjadi aktivitas yang menghadirkan kebahagiaan tersendiri. Sesekali, mengelus-ngelus kucing kesayangan juga memberikan ketenangan yang sulit dijelaskan. Ada kehangatan yang hadir dalam interaksi kecil itu, seolah dunia melambat dan memberikan waktu lebih banyak untuk menikmati momen-momen kecil yang dulu mungkin terlewat. Tak ada lagi keharusan terburu-buru di pagi hari karena tuntutan pekerjaan atau stres menghadapi atasan dan target. Waktu kini menjadi milikku sepenuhnya, dan aku ingin menggunakannya untuk hal-hal yang benar-benar membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Bermain-main dengan keluarga juga menjadi hal yang tak ingin kulewatkan. Setelah bertahun-tahun bekerja dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, kini saatnya menikmati kebersamaan tanpa gangguan. Sekadar bercanda, berbagi cerita, atau bahkan hanya duduk bersama sambil menonton dan menikmati penganan kecil sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan kebahagiaan. Kebersamaan sangat berharga, lebih berharga daripada pencapaian materi apa pun yang pernah diraih. Ada kehangatan dalam tawa istri, dalam obrolan ringan yang mungkin dulu tak sempat kunikmati sepenuhnya. Kini, semua itu menjadi bagian penting dari keseharianku.
Semua ini bukan sekadar cara mengisi waktu, tetapi juga bagian dari upaya memperpanjang rentang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan, aktivitas fisik, dan koneksi sosial yang baik berperan besar dalam menjaga kesehatan di usia lanjut. Aku tidak ingin hanya bertahan hidup, tetapi ingin tetap sehat dan menikmati setiap momen yang tersisa. Kesehatan tidak hanya soal tubuh yang bugar, tetapi juga pikiran yang damai dan hati yang lapang. Ketika semua itu seimbang, hidup di usia senja pun menjadi lebih ringan dan bermakna.
Bagiku, pensiun bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermakna. Aku berupaya tidak lagi mengejar target atau ambisi duniawi, tetapi mengejar keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Mengejar rentang sehat yang panjang agar setiap hari tetap bisa dinikmati dengan senyuman dan rasa syukur. Aku ingin menikmati hidup dalam ketenangan, dalam kesederhanaan yang justru menghadirkan kebahagiaan yang lebih mendalam. Sebab, di akhir perjalanan, bukan seberapa lama kita hidup, yang terpenting bagaimana kita mengisinya dengan kualitas dan makna. ***
Suheryana Bae, pernah bekerja sebagai PNS di Timor Timur (Timor Leste), Pemkab Ciamis, dan Pemkab Pangandaran. Kini menikmati masa purnabakti di Ciamis, Jawa Barat.