Satgas PPKS Polban Sosialisasikan Kesadaran Cegah Kekerasan Seksual pada PKKMB 2023

polban
Suasana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Polban 2023, (Foto: Dok. Satgas PPKS Polban)

ZONALITERASI.ID – Sebagai lembaga yang khusus menangani dan mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus termasuk kalangan civitas akademika Polban, Satgas PPKS Polban melakukan sosialisasi keberadaan satuan tugas ini kepada seluruh mahasiswa baru Polban 2023.

Agenda ini merupakan rangkaian dari acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Polban 2023 yang diselenggarakan pada 3-5 Agustus 2023.

Tujuan besar dari kegiatan ini adalah menyosialisasikan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Sosialisasi ini juga mengajak seluruh mahasiswa baru memahami pentingnya memiliki kemampuan melindungi diri sendiri sehingga tidak menjadi korban kekerasan seksual.

Mahasiswa sebagai insan cendekia seharusnya senantiasa bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat juga agama. Karakter baik yang melekat dapat menjaga dirinya agar tidak menjadi seorang pelaku kekerasan seksual.

Ketua Satgas PPKS Polban, Fitri Diani, S.Si., S.T., MT., mengimbau mahasiswa baru agar segera melapor kepada Satgas PPKS apabila mengalami tindak kekerasan seksual.

“Silakan kalian mengikuti akun Instagram Satgas PPKS Polban. Akun Instagram Satgas PPKS ini merupakan salah satu channel yang kami gunakan untuk menyebarkan dan mengampanyekan Polban bebas dari kekerasan seksual,” jelas Fitri, saat sesi sosialisasi.

Fitri juga menginformasikan pada link yang tersemat pada bio akun Instagram Satgas PPKS Polban terdapat link yang terhubung ke nomor whatsapp. Nomor tersebut digunakan sebagai HotLine Lapor Satgas.

“Nomor HotLine ini dapat dipergunakan untuk melaporkan kejadian Kekerasan Seksual yang terjadi di lingkungan kampus yang berkaitan dengan TriDharma Pendidikan,” ujar Fitri.

Penjelasan Ketua Satgas Polban PPKS tersebut menjadi perkenalan awal mereka dengan Satgas PPKS Polban. Dengan kegiatan ini, Satgas PPKS berharap seluruh civitas akademika Polban tidak asing lagi dengan istilah PPKS.

Selain perkenalan dengan Satgas PPKS, mahasiswa baru juga mendapat informasi mengenai kampanye pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Ketua Satgas PPKS Polban mengingatkan agar mahasiswa lebih peka kepada korban yang mengalami kekerasan seksual dengan tidak mengintimidasinya.

Di kesempatan itu pula, Ketua Satgas PPKS Polban menekankan pentingnya consent (persetujuan), baik dalam pacaran maupun relasi pertemanan. Apabila tidak ada consent, perilaku yang mengandung unsur pemaksaan tersebut sudah masuk dalam ranah kekerasan seksual. Perilaku yang menjurus pada kekerasan seksual sering dijumpai dalam pergaulan, seperti sentuhan fisik, rayuan atau lelucon seksual, dan penyebaran foto-foto pribadi tanpa persetujuan pemiliknya.

Kesan Pesan Aktivis Satgas PPKS Polban

Pada kesempatan tersebut, hadir pula dua mahasiswa anggota Satgas PPKS Polban yang akan berakhir masa baktinya. Sebagai aktivis Satgas PPKS Polban, kedua mahasiswa ini membagi kesan pesannya selama mengampanyekan sekaligus memberi penyuluhan mengenai PPKS kepada civitas akademika Polban.

Satgas PPKS Polban, Rizki Suherni, mahasiswi D-3 Bahasa Inggris, menceritakan latar belakang ia terjun menjadi aktivis Satgas PPKS Polban. Pengalamannya semasa SMA membantu teman yang mengalami pelecehan seksual menjadi latar belakang Riri aktif di Satgas PPKS Polban.

Gadis berkacamata ini mendampingi korban melapor ke bagian Bimbingan Konseling di sekolah hingga urusan tersebut tuntas. Pelaku minta maaf dan mendapat sanksi skorsing dari sekolah.

“Sejak saat itu, saya merasa sepertinya cocok di bidang advokasi ini. Saya juga rajin mengikuti berita seputar perjuangan hak-hak perempuan di internet dan turut menyuarakannya di media sosial yang saya punya,” cerita Riri yang menyebut dirinya sebagai feminis.

Gayung pun bersambut, ketika ada pendaftaran Satgas PPKS Polban untuk mahasiswa, Riri mendaftarkan diri. Di tengah kesibukannya mempersiapkan Tugas Akhir (TA), ia mengikuti tes wawancara. Mulanya Riri mengira tidak lolos seleksi mengingat ia masih aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris dan termasuk mahasiswa tingkat akhir. Ternyata Riri termasuk dalam daftar lima mahasiswa yang lolos seleksi.

Pada waktu yang bersamaan, masa tugasnya di himpunan sudah selesai. Ia memutuskan fokus berkarya di Satgas PPKS.
Tugas pertama sebagai anggota Satgas PPKS Polban adalah membuat modul e-learning untuk mahasiswa baru tahun 2022/2023. Selanjutnya, agar edukasi penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di Polban menjangkau seluruh civitas akademika Polban, Riri dan timnya memasang poster-poster PPKS di seluruh kampus.

Hingga saat ini, apabila ada mahasiswa yang melaporkan kasusnya, satgas dari unsur dosen, Fitri dan Paris yang menanganinya. Sementara Riri dan rekan-rekannya terus berupaya mendorong mahasiswa yang menjadi korban agar melaporkannya kepada Satgas PPKS Polban. Selain bertugas di lapangan, Riri juga bertugas mengurus administrasi Satgas PPKS.

Rekan Riri yang masa baktinya selesai adalah Ilham Muhyidin Nabil, mahasiswa D-3 Teknik Listrik, jurusan Teknik Elektro. Nabil tertarik bergabung menjadi Satgas PPKS karena masa kecilnya yang kerap mengalami perundungan.

Masa SMA menjadi masa yang berkesan positif bagi Nabil karena teman-temannya lebih bisa menghargai perbedaan. Di SMA pula Nabil semakin aktif berorganisasi.

Setelah menjadi mahasiswa, Nabil menilai gaya bercanda teman-temannya sering berlebihan. Nuansa perundungan sangat kental dalam bercandaan mereka. Objek perundungan biasanya teman yang pendiam atau punya minat berbeda dari yang lain.
Pandangan itu yang melatarbelakangi Nabil bergabung dengan Satgas PPKS Polban. Ia berpikir ada yang harus dibenahi dari gaya bergaul teman-temannya.

Setelah menjadi bagian dari Satgas PPKS Polban, Nabil aktif mengedukasi teman-temannya agar tidak berlebihan saat bercanda karena tindakan semacam itu termasuk pada perundungan.

“Respons teman-teman positif saat saya menyampaikan informasi ini. Pelan-pelan banyak teman yang memperbaiki gaya bercanda berlebihannya,” ujar Nabil.

Di Satgas PPKS Polban, Nabil bertugas mengelola akun Instagram Satgas PPKS Polban. Melalui informasi yang diunggah tersebut, Nabil mengedukasi sekaligus mengampanyekan pergaulan yang aman dan saling menghargai.

Menjelang akhir masa baktinya, Nabil dan Riri berharap kaderisasi berjalan lancar dan civitas akademik Polban mendukung agenda Satgas PPKS Polban tanpa kecuali. Menanamkan kesadaran bahwa semua tindakan harus mempunyai consent (persetujuan).

Kekerasan Seksual dalam bentuk apapun tidak boleh mendapat ruang untuk terjadi apalagi di lingkungan pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan tagline Satgas PPKS Polban yang selalu dikampanyekan dalam setiap kegiatan PPKS Polban, yaitu, ”Cegah semua potensi terjadinya Kekerasan Seksual, Lawan apabila terjadi Kekerasan Seksual” sehingga dapat tercipta ”Polban Berdaya dan Berkarya TANPA Kekerasan Seksual”. (des)***

 

Respon (145)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *