Tetapkan Hasil SPAN-PTKIN 2024, Rektor PTKIN Seluruh Indonesia Kumpul di Jakarta

1711843556
Kemenag menggelar sidang kelulusan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2024, di Jakarta, Jum'at, 29 Maret 2024, (Foto: Kemenag).

ZONALITERASI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang kelulusan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2024, di Jakarta, Jum’at, 29 Maret 2024. Sidang diikuti Panitia Nasional serta Rektor dan Wakil Rektor bidang akademik dari seluruh PTKIN.

Rencananya, hasil seleksi ini akan diumumkan pada 2 April 2024, pukul 14.00 WIB.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan pentingnya mengambil langkah strategis untuk menarik calon mahasiswa yang berkualitas. Sementara Plt. Dirjen Pendis Kemenag RI, Abu Rokhmad, menggarisbawahi pentingnya seleksi yang berkualitas untuk membangun pendidikan keagamaan.

“Lewat ujian masuk yang berkualitas, PTKIN dapat secara objektif menghadirkan mahasiswa yang berkualitas,” katanya.

Abu Rokhmad mengungkapkan, pendidikan tinggi harus berperan menghasilkan para ilmuwan dan pakar di berbagai bidang, serta berkontribusi dalam transmisi nilai moderasi beragama. Peningkatan kualitas PTKIN, antara lain dimulai dari seleksi masuk seperti ini.

“Jika inputnya bagus, proses belajar-mengajar berkualitas, maka lulusannya juga berkualitas. Para alumni ini mampu bersaing dengan alumni lain dan bekerja di berbagai bidang,” katanya.

Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN, Nyayu Khadijah, menuturkan, sidang kelulusan juga menjadi momen pelaporan enam inovasi baru yang dilakukan Panitia Nasional dalam proses seleksi SPAN-PTKIN 2024.

Adapun enam inovasi yang dikembangkan adalah pengembalian kewenangan kelulusan ke masing-masing kampus, penggunaan Bot helpdesk, pengembangan aplikasi SPAN-PTKIN berbasis android, reformulasi sistem skoring, dan peningkatan mutu seleksi melalui audit internal.

Menurut Nyayu Khadijah, sidang kelulusan SPAN-PTKIN 2024 menjadi titik tolak dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Indonesia, dengan harapan akan menghasilkan sarjana yang tidak hanya unggul secara akademik tapi juga bermoderasi dalam beragama, sejalan dengan nilai yang dianut oleh Kementerian Agama RI. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *